Cegah Kekerasan Dalam Pengasuhan, DP2KBP3A Sosialiasi Pengasuhan Anak Berkarakter

  • Senin, 25 Oktober 2021 - 07:51:49 WIB
  • Administrator
Cegah Kekerasan Dalam Pengasuhan, DP2KBP3A Sosialiasi Pengasuhan Anak Berkarakter

Pengasuhan --- Kasi Perlindungan Perempuan  Anastasia Bety Wahyu Astuti Melakukan Sosialiasi Pengasuhan Anak Berkarakter Di Kampung Kelian Luar Kecamatan Long Iram.

SENDAWAR – Mendidik anak adalah proses pembelajaran bagi para orangtua dengan harapan tumbuh kembang anak mereka terjaga dengan baik dan hak anak terpenuhi. Sehingga Dinas Pengendalian Penduduk, Keluaga Berencana, Permberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kubar merasa perlu melakukan sosialisasi Pengasuhan anak berkarakter di Kampung Kelian Luar Kecamatan Long Iram baru-baru ini, Jumat (22/10)

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Christina Yacob S Kom M Si didampingi Kasi Perlindungan Perempuan  yang juga Konselor Puspaga Cahaya Kasih Kubar Anastasia Bety Wahyu Astuti menjelaskan dalam setiap proses pengasuhan, baik yang dilakukan oleh orang tua maupun pengasuh, perlu ada pemahaman khusus agar pola pengasuhan yang mereka terapkan pada anak tidak menjurus pada tindak kekerasan yang dapat merugikan anak, baik fisik maupun psikis. Serta sebagai upaya mencegah dan menekan angka kekerasan dalam pengasuhan.

Selanjutnya Anastasia Bety Wahyu Astuti menambahkan, dalam penyuluhan juga ditekankan bagaimana para orang taua saat ini harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan era dalam memberikan pengasuhan positif  bagi anak. Salah satunya dalam penggunaan sosial median yang baik dan tepat.

Anastasia Bety Wahyu Astuti menuturkan, pengasuhan positif sangat penting diterapkan karena terkadang orang tua gagal memaknai disiplin dengan tepat sehingga pengasuhan yang dilakukan justru mengarah pada unsur kekerasan.

"Tujuannya untuk megupayakan pembinaan karakter dalam kehidupan keluarga penuh cinta dan kasih sayang dengan menanamkan perilaku berbudaya dan berkepribadian Indonesia melalui keteladanan orang tua dan orang yang dituakan, agar anak bertumbuh dan berkembang sejak usia dini yang holistik integratif dengan memiliki nilai-nilai sosial dan semangat gotong royong," Jelas Anastasia Bety.

“Kekerasan masih dianggap efektif dalam mengasuh dan mendidik anak. Ini juga disebabkan karena adanya pemahaman yang kurang tepat terkait dengan disiplin. Selama ini disiplin dipahami sebagai sesuatu yang harus keras, harus membuat anak jera, bersifat menyakiti sehingga dalam praktiknya disiplin identik dengan  hukuman,” ujar Anastasia Bety

Anastasia Bety menambahkan, tantangan dalam pengasuhan akan terus dihadapi orang tua seiring anak tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, orang tua harus meningkatkan kapasitas dan pengetahuannya terkait pengasuhan.

“Menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya, maka kita ingin para calon orang tua, orang tua dan pengasuh juga perlu belajar secara khusus cara menjadi orang tua atau pengasuh. Selama mengasuh anak-anak, kita akan selalu berhadapan dengan tantangan-tantangan dan konflik dalam pengasuhan sejalan dengan pertambahan usia anak. Itu harus dihadapi dengan tidak saling menyakiti dan mengatasi tanpa kekerasan yaitu dengan pengasuhan positif,” tutup Anastasia Bety.(Hms10)

 

  • Senin, 25 Oktober 2021 - 07:51:49 WIB
  • Administrator

Berita Terkait Lainnya