.jpg)
SENDAWAR- Sebagai upaya mendorong generasi muda dalam penguatan
disektor teknologi pertanian. Yang mana Kubar kedepan diharapkan bisa
menjadi klaster padi dan penghasil jagung nantinya. Maka Pemkab Kubar
sangat yakin Kubar mampu, untuk diketahui Rapak Oros sendiri memiliki
potensi sebasar 2000 hektar, saat ini lahan yang sudah terbuka sebanyak 500 hektar dan yang sudah dikelola mencapai 100 hektar. Belum lagi jika
ditambah lahan yang ada di Jelemuq, Muara Asa dan Geleo.
Selanjutnya Bupati FX Yapan SH Tumenggung Singa Praja mengharapkan para petani bisa mengelola lahan dengan menggunakan teknologi moderan.”Kaltim
sudah ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara Baru oleh sebab itu mulai dari
sekarang kita harus mempersiapkan diri dan berperan aktif dalam pembangunan
diberbagai bidang salah satunya pada sektor pertanian sebagai langkah
ketahanan pangan agar kita tidak tertinggal,” kata Bupati. Turut hadir
dalam kegiatan syukuran dan panen perdana di Rapak Oros Ketua DPRD dan
Anggota, Asisten III, Kasdim, serta Para Kepala PD dilingkungan Pemkab
Kubar, Selasa (3/9)
Bupati juga mengharapkan melalui syukuran dan panen perdana bisa menjadi booster/pendorong semangat para petani kedepannya untuk terus mengelola lahannya dengan menggunakan dan mengikuti perkembangan teknologi pertanian sehingga sebagai Lumbung Pangan Kabupaten Kutai Barat.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyatakan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat memberikan apresiasi kepada Kelompok Tani. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa pelaksanaan kegiatan pada hari ini adalah bukti nyata keberhasilan dari masyarakat Kutai Barat yang dalam hal ini adalah Kelompok Tani yang masuk dalam wilayah Rapak Oros yang menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kesadaran untuk gigih dan tekun dalam pengembangan dan pengupayaan ketahanan pangan. Melalui kesadaran serta pemahaman yang baik inilah saya menaruh harapan yang besar kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali untuk bersama-sama menuju masyarakat yang mandiri dan madani.
Secara khusus Bupati berpesan kepada masyarakat yang berprofesi sebagai
petani di Linggang Amer dengan berbekal potensi daerah yang secara
geografis berupa hamparan rawa yang luasnya mencapai kurang lebih 1014
Hektar dan telah dibangun Bendung pada 2001 dan pada tiga tahun terakhir dibangun saluran irigasi oleh Kementerian PU BWS Kalimantan III yang sanggup mengairi 500-600 Hektar. Maka seyogyanya terus mengembangkan usaha tani ini secara tekun dan mari manfaatkan dengan maksimal keberadaan kelompok tani serta perkembangan teknologi pertanian untuk memfasilitasi pengembangan produksinya. Dijaman millenial ini siap tidak siap kita menghadapi era globalisasi yang menuntut peningkatan SDM yang mampu melaksanakan pemenuhan kebutuhan yang semakin kompleks serta berdaya saing kemudian dapat menjawab tantangan dalam kehidupan yang semakin besar termasuk bagaimana hidup sehat sejahtera melalui pemberdayaan dan ketahanan pangan.
Tingkatkan SDM dan jangan malas mempelajari hal baru terlebih yang
berhubungan dengan pengembangan teknologi alat pertanian. Kemajuan jaman memberikan dampak positif berupa kemudahan akses dalam pengelolaan pertanian. Besar harapan saya saudara sekalian dapat mengambil kesempatan
ini dan nantinya dapat memanfaatkan lahan pertanian saudara dengan menanam
padi sawah sehingga dapat mencapai 2 kali panen dalam setahun. Saya
percaya kelompok tani yang ada disini dapat memperkuat kerjasama diantara
sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan
pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih
efisien dan efektif serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan. Usaha tani yang dilaksanakan masing-masing anggota kelompok tani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas;
Kepada para Petani dan Kelompok Tani yang tergabung dalam Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), saya harap terus tingkatkan sinergitas, koordinasi dan komunikasi kepada seluruh pihak terkait. Baik jajaran tingkat pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten melalui Dinas
terkait yaitu Dinas Pertanian, perusahaan dan seluruh lapisan
masyarakat sebab kita semua memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama untuk perduli dalam pelaksanaan kegiatan ini. Dan apa yang telah
dilaksanakan oleh kampung ini perlu kita acungi jempol karena telah
mendapat perhatian dan kepedulian dari Pemerintah Pusat dan Provinsi.Oleh karena jika terdapat kendala apapun maka dapat merangkul seluruh pihak untuk perduli dengan apa yang tengah menjadi permasalahan dikampung ini terkait optimalisasi Rapak Oros ini sebagai lahan pertanian.
Dan kepada Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan pihak terkait dalam pengembangan usaha tani ini mampu berperan secara optimal, seperti petugas penyuluh pertanian lapangan harus sungguh-sungguh berdaya guna bagi
peningkatan ilmu pengetahuan para petani. Kualitas pelaporan juga harus
lebih akurat dan valid. Dari laporan tersebut memuat hasil fakta, analisa
dilapangan dan semua harus real. Data ini harus disusun secara baik dan
benar. Dari data inilah yang kemudian kedepan dapat diperoleh masukan bagi pemerintah dalam pengambilan dan perumusan kebijakan yang strategis dalam membangun Kutai Barat. Saya yakin dengan kerjasama, komunikasi, kesepahaman, komitmen bersama untuk membangun Kutai Barat inilah yang kemudian meneguhkan harapan kita semua bahwa bersama kita bisa satukan langkah dan tekad kita.
Dalam kesempatan yang sama Ketua KTNA Kubar Jackson Jhon Thawi menjelaskan Rapak Oros berada di segitiga emas,yang merupakan cekungan ketika banjir akan membawa lumpur bersifat sedimen organik. Rapak oros sendiri terhampar hingga muara asa dan geleo baru. Proses pembukaan lahan dari tahun 1999 hingga sekarang sudah terbuka 500 hektar namun masih perlu digiatkan lagi karena belum optimal. Dalam hal ini Pemkab Kubar juga tak henti-hentinya memberikan dukungan dan bantuan kepada petani agar termotivasi untuk lebih produktif lagi dibidang swasembada pangan ini.*(hms10)